Memandang Dunia

kamu mengajarkanku bagaimana cara memandang dunia dengan kedua mataku. aku lupa bagaimana cara menggunakan bola-bola mataku dengan baik, bahkan aku masih terbiasa menyaksikan dunia dari celah sempit. kamu mengenalkanku pada sebuah cara baru. tetapi, aku masih nyaman dan terlalu enggan untuk beralih cara. kamu dengan sabar menungguku, perlahan demi perlahan kamu memahat celah sempit itu agar menjadi besar untukku, meski jemarimu harus terluka. kamu tidak memaksaku untuk meninggalkannya, tetapi kamu membukakan jalan lamaku yang tidak nyaman sebenarnya. dunia di depan menjadi lebih indah semenjak kehadiranmu. aku bahkan menjadi mengerti mengapa air begitu dibutuhkan pepohonan, aku bahkan mengerti mengapa angin begitu dibutuhkan benih-benih baru. aku sangat mengerti mengapa kamu begitu peduli kepadaku. aku dapat merasakan setiap keramahan, kelembutan, dan kesabaran kamu dalam upaya tulusmu. aku dan kamu kini memandang jauh bersama, menyaksikan dunia, memahami rahasia alam, dan mengharap kasih sayang Tuhan.

0 komentar: