sahabat - sodara dunia maya

kisah ini berawal dari rumah fariz widyan, biasa dipanggil jawa. irfan kurniawan, dengan nama sapaan ipan, mengajak gua menginap di rumah jawa. dengan antusias, gua mau. lalu gua meminta izin ke orang tua gua. dan dibolehkan. horeeeee !!

ohya, kejadian ini sekitar 1 tahun lebih yang lalu.

setelah itu, gua dan ipan caw ke rumah jawa. di sana gua main PS dan online di laptop kakaknya. seneng banget online disana, soalnya di rumah masih pake modem eksternal dan sering lemooot. di sana gua, jawa dan ipan membuka sebuah situs yang cukup ga baik sebenernya, tapi bukan itu tujuannya. saat itu, gua, jawa dan ipan membuka omegle.com ya, (fyi) itu situs bisa videochat dan chat doang, dan bisa ke chatting ke orang-orang di berbagai penjuru dunia, tak jarang juga kita bisa menemui bule-bule yang menjijikan -____-

gua, jawa, dan ipan saat itu memilih videochat. dari sekian kali percobaan, akhirnya gua mendapati sesesok wajah yang sangat indonesia, dan juga seorang wanita...wuhuuuu lalu gua dengan semangat nanya2 berbagai hal, dan tak lupa meminta facebooknya.

dengan memanfaatkan facebook punya ipan, gua nge-add fb si doi haha. dan pas di cek, lumayan, ternyata di anak jakarta. yauda abis itu gua add juga wkwk takut dapet yg produk gagal -__-

dan perkenalan pun berlanjut, beberapa hari setelah pertemuan di omegle.com itu, gua iseng-iseng ngechat dia dan nanya-nanya. ternyata orangnya baik, kocak dan banyak juga kesamaan dengan gua. sampai akhirnya, karena banyak kesamaan gua dan dia, sama-sama mengakui bahwa gua dan dia adalah sodara yang lama terpisah (karena banyak banget kemiripan, kayak mata sipit, dll). lalu kami bertukar akun msn, dan lagi-lagi banyak sekali cerita-cerita antara gua dan dia. mulai dari kisah dia dengan pacarnya haha, kisah kegalauan gua, sharing pendapat dan lain halnya.

dan tanpa terasa persahabatan itu udah berjalan 1 tahun lebih, namun kami sama sekali belum pernah bertemu langsung, hanya mengandalkan kebetulan saja. ketika online pun sering sekali kebetulan bersamaan. namun karena kesibukkan masing-masing, akhirnya sering janjian buat online bareng.

dan sekali lagi, ternyata sesesok wanita itu (lebih muda 1 tahun dari gua) memiliki kepribadian yang menarik, lucu, antusias. menurut gua, dia orang yang berbeda diantara wanita-wanita di jakarta.

dan belakangan ini, akhirnya gua dan dia bertukar nomer hape dan ini sangat telaaaat. bayangin aja, 1 tahun lebih kenal, baru punya nomer masing-masing pas baru-baru ini.

dan kini, gua dan dia tetap bersahabat baik dan sering cerita dan berbagi kegalauan.

mau tau sesesok wanita yang merupakan sahabat - sodara dunia maya gua?
.....
.....
.....
Mutia Tri Ramadhian

"ternyata, sahabat pun mampu hadir dari hal yang tidak kita duga."

Resensi Novel

Judul                :   Negeri 5 Menara : Sebuah Novel yang Terinspirasi Kisah Nyata
No. ISBN              :   9789792248616
Penulis                 :   Ahmad Fuadi
Penerbit               :   Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit   :   Agustus – 2009
Jumlah Halaman :   432
Berat Buku          :   -
Jenis Cover         :   Soft Cover
Dimensi ( L x P ) :   135 x 200 mm
Kategori              :   Kisah Nyata
Text Bahasa        :   Indonesia

Novel baru terlaris karya Ahmad Fuadi "Negeri 5 Menara" menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah pesantren, dan kemudian bertemu lagi ketika mereka sudah beranjak dewasa. Uniknya, setelah bertemu, ternyata apa yang mereka bayangkan ketika menunggu Azhan Maghrib di bawah menara masjid benar-benar terjadi.


Ahmad Fuadi yang berperan sebagai Alif di novel itu berkisah, ia tak menyangka dan tak percaya bisa menjadi seperti sekarang ini. Pemuda asal Desa Bayur, Maninjau, Sumatera Barat itu adalah pemuda desa yang diharapkan bisa menjadi seorang guru agama seperti yang diinginkan kedua orangtuanya. Keinginan kedua orangtua Fuadi tentu saja tidak salah. Sebagai “amak” atau Ibu kala itu, menginginkan agar anak-anaknya menjadi orang yang dihormati di kampung seperti menjadi guru agama.

“Mempunyai anak yang sholeh dan berbakti adalah sebuah warisan yang tak ternilai, karena bisa mendoakan kedua orangtuanya mana kala sudah tiada,” ujar Ahmad Fuadi mengenang keinginan Amak di kampung waktu itu.


Namun ternyata Fuadi alias Alif mempunyai keinginan lain. Ia tak ingin seumur hidupnya tinggal di kampung. Ia mempunyai cita-cita dan keinginan untuk merantau. Ia ingin melihat dunia luar dan ingin sukses seperti sejumlah tokoh yang ia baca di buku atau mendengar cerita temannya di desa. Namun, keinginan Alif tidaklah mudah untuk diwujudkan. Kedua orangtuanya bergeming agar Fuadi tetap tinggal dan sekolah di kampung untuk menjadi guru agama. Namun berkat saran dari ”Mak Etek” atau paman yang sedang kuliah di Kairo, akhirnya Fuadi kecil bisa merantau ke Pondok Madani, Gontor, Jawa Timur. Dan, disinilah cerita kemudian bergulir. Ringkasnya Fuadi kemudian berkenalan dengan Raja alias Adnin Amas, Atang alias Kuswandani, Dulmajid alias Monib, Baso alias Ikhlas Budiman dan Said alias Abdul Qodir. Kelima bocah yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Gontor ini setiap sore mempunyai kebiasaan unik. Menjelang Azan Maghrib berkumpul di bawah menara masjid sambil melihat ke awan. Dengan membayangkan awan itulah mereka melambungkan impiannya. Misalnya Fuadi mengaku jika awan itu bentuknya seperti benua Amerika, sebuah negara yang ingin ia kunjungi kelak lulus nanti. Begitu pula lainnya menggambarkan awan itu seperti negara Arab Saudi, Mesir dan Benua Eropa.

Melalui lika liku kehidupan di pesantren yang tidak dibayangkan selama ini, ke lima santri itu digambarkan bertemu di London, Inggris beberapa tahun kemudian. Dan, mereka kemudian bernostalgia dan saling membuktikan impian mereka ketika melihat awan di bawah menara masjid Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur.


Belajar di pesantren bagi Fuadi ternyata memberikan warna tersendiri bagi dirinya. Ia yang tadinya beranggapan bahwa pesantren adalah konservatif, kuno, ”kampungan” ternyata adalah salah besar. Di pesantren ternyata benar-benar menjujung disiplin yang tinggi, sehingga mencetak para santri yang bertanggung jawab dan komitmen. Di pesantren mental para santri itu ”dibakar” oleh para ustadz agar tidak gampang menyerah. Setiap hari, sebelum masuk kelas, selalu didengungkan kata-kata mantera ”Manjadda Wajadda” jika bersungguh-sungguh akan berhasil.


”Siapa mengira jika Fuadi yang anak kampung kini sudah berhasil meraih impiannya untuk bersekolah dan bekerja di Amerika Serikat? Untuk itu, jangan berhenti untuk bermimpi,” ujar Ahmad Fuadi memberikan nasihat.

sabtu yang baru

sabtu menjadi hari yang lelah. di awali kegiatan rutinitas KIR/Ecoyouth, kali ini kegiatannya membersihkan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Ya, lagi-lagi membersihkan -__- setelah seminggu yang lalu membersihkan LIO, sabtu itu kembali harus berurusan dengan hal-hal yang kotor lagi.

tumben sekali, pagi itu gua dateng sekolah pagi-pagi haha biasanya kalo disuruh dateng jam 8, gua dateng jam 10 wkwk kelewat ngaret itu. akhirnya semua anak KIR/Ecpyouth yang udah dateng, turun membersihkan IPAl. memindahkab batu berukuran sedang keluar dari kolam, lalu membersihkan batunya, terus menguras kolam-kolamnya. lelah dan capek bercampur, tapi dijalankan dengan riang, terlebih saat itu ada bintang Smansa, dhito wkw.

kegiatan itu ditutup dengan pergi mencari pasir. dhito, endi, bawang, rizki, mail dan gua. dan pertama kalinya, mail dibonceng naik motor sampe sawangan hahaha. abis ngambil mobil, rencananya sekalian ngabsen buat renang, taunya pa istananya udah pulang, niat tulus ingin mengabsen akhirnya gagal.

setelah mendapatkan pasir, rombongan pun ke sekolah kembali untuk menaruhnya. dengan terbopong-bopong sekarung pasir dipindahkan. lalu setelah itu, kegiatan KIR/Ecoyouth berakhir.

gua, endi, rizki dan mail ada satu agenda lagi, yaitu bermain..... yeaah! setelah sholat ashar, gua, endi, rizki dan mail mengajak dela dan rahmi buat main haha, sebenernya biasanya reta suka ikut, berhubung dia tersesat di IPB, akhirnya tinggal mereka berdua. setelah itu, doubleyu pun berangkat, dan tujuannya adalah margo. kenapa margo? kalo jauh-jauh udah terlalu sore, ntar baliknya repot.

doubleyu parkir di gramedia, soalnya minggu lalu, gua endi dan rizki kedapetan parkir. setelah itu, sesampainya di margo, doubleyu bergegas sholat. namun sepanjang di jalan dan margo rizki dan mail terlihat panik haha gatau kenapa wkw. setelah sholat, doubleyu makan di SB, (bukan spark brother) tapi superbowl -__- obrolan ringan dan tertawa pun terhidang di atas meja makan. dan si boss, tiba-tiba menawarkan diri buat menraktir minuman. wuhuuuu!! si endi yang tadinya cuma mesen air teh, buru2 ganti dan nambah jadi jus melon wkwk memang temen gua satu itu, asli daerah sekali wkwk. setelah kenyang makan, lalu dela mengajak fotobox. awalnya bilangnya ke gua dulu dan gua mengiyakan untuk rizki dan mail. tapi gua belum bilang sebenernya, pas berhenti di tempat fotonya, gua pura-pura gatau masalahnya hahaha. eh taunya, rizki mau yaudaa. akhirnya foto. semuanya tertawa!!

 


setelah itu, doubleyu pulang, dan depok diguyur hujan ringan. lalu setelah itu diantarkan satu-persatu ke rumah masing-masing. setelah mengantar rahmi, ternyata ditengah obrolan, rizki dan dela rupanyaaa satu TK dulu nyaa. woowww ! tapi dari obrolan mereka kaga ada yg match ceritanya wkwk.

setelah semua diantarkan, gua dan endi pergi ke rumah gua, dan endi pun mengambil motornya kembali dan pulang ke rumah.

sabtu yang menyenangkan ! hehe