Bawang - Endi - Irham |
part senam - saat gladi kotor |
selesai penampilan gladikotor |
huba - huba |
setelah perform - saat hari H showcase |
setelah perform - saat hari H showcase |
blog pribadi yang menuliskan berbagai hal, sebuah cerita, kisah maupun pelajaran. banyak hal yang berharga yang tidak bisa dituliskan, tetapi dengan sedikit rangkaian kata, setidaknya bisa membawa kita merasa di dalamnya.
posted by himi-minyi Minggu, 29 April 2012 di 2:05 PM
Bawang - Endi - Irham |
part senam - saat gladi kotor |
selesai penampilan gladikotor |
huba - huba |
setelah perform - saat hari H showcase |
setelah perform - saat hari H showcase |
0 komentar subcategory kir
posted by himi-minyi di 1:37 PM
0 komentar subcategory flashback, kir, sma
posted by himi-minyi di 1:34 PM
mungkin kalo udah tau AKSI gimana, pasti tau Showcase itu apa. gua definisikan lagi deh tapi menurut versi gua. jadi showcase itu semacam penampilan keseluruhan ekstrakurikuler yang ada di sekolah gua, ketua setiap ekskulnya berpadu membentuk suatu kontigurasi yang diskemakan menjadi suatu makna, dengan adanya penampilan khusus dari setiap ekskul yang mempresentasikan kekhasan ekskul itu sendiri.
0 komentar subcategory flashback, kir, sma
posted by himi-minyi di 12:26 PM
mereka. semakin dekat. terlihat akrab. sepertinya sudah cukup mengenal lebih dalam satu sama lain. ya, aku hanyalah aku. di luar. terdiam dan menyaksikan. aku dan mereka jelaslah berbeda. biarlah aku tetep di luar, agar mereka tetap hangat dan dekat. semoga.
0 komentar subcategory kegalauan, sma
posted by himi-minyi Jumat, 13 April 2012 di 11:54 PM
ohya, gua pernah ikut nimbrung kegiatan KIR yang pas di lab kimia. waktu itu lagi ngerjain apa ya? lupa gua. niat cuma nimbrung tapi malah bikin rusuh. gua mecahin gelas ukurnya -___- wkwkw panik, tapi semua udah gua rapikan sisa pecahannya, trus gua bingung gantiin apa kagak, mau gantiin tapi gatau beli dimana. oke itu sedikit cerita kecil di antara pelajaran berharga yang gua temuin bersama KIR
0 komentar subcategory kir, realita, sma
posted by himi-minyi di 11:24 PM
KIR, kelompok ilmiah remaja. salah satu ekstrakulikuler yang ada di sekolah gua. ketika kelas 10, gua ga terlalu minat sama ekskul ini, karena menurut gua ekskulnya bakalan kaku gitu dan ga jalan, soalnya dari pengalaman gua, ketika gua SMP, di organisasi Rohisnya ada divisi KIR juga, tapi sama sekali ga jalan. pas demo waktu kelas 10 awal-awal juga ga terlalu menarik, emang sih waktu itu disebutin KIR-nya pernah ke Malaysia gara-gara menang lomba gitu, tapi entah kenapa gua minat.
Endi, temen kelas gua (yang kini bertransformasi menjadi sahabat yang senasib-__-) ternyata ikutan KIR dan keliatannya dia menikmatinya. trus ternyata hal-hal yang berbau lingkungan di Depok cukup berkembang pesat. salah satunya, ada kepanitian ImGreat, banyak juga temen sekelas gua yang ikut. sejak saa itu, gua menaruh minat sama kegiatan yang berbau lingkungan.
KIR smansa saat gua kelas 10, berhasil juara 3 nasional lomba Toyota Eco Youth, keren banget! rasanya minat gua untuk bergabung dengan KIR pas kelas 11 makin jadi nyata. Endi juga bercerita, ketika TEY bisa bertemu dengan orang-orang hebat lainnya. dan itu menambah motivasi gua buat ikut KIR dan bergabung dalam tim TEY.
bukan Endi namanya kalo ga berulah, ya dia kerap kali mempromosikan gua ke guru biologi, yang merupakan pembina KIRnya. rada malu gimana gitu, tapi yauda.
satu hal yang sangat apa ya, menurut gua, kekeluargaannya kental banget. waktu pas gua baru aja kelas 11, kan ada demo ekskul gitu, gua diajak anak KIR terdahulu buat ikutan, ketua saat itu, Gayu, ramah banget dan mempersilakan gua buat jelasin kegiatan-kegiatan KIR, padahal gua gatau sama sekali. ya baru kenal aja, udah ditunjukin rasa kekeluargannya banget, diayomi. saat demo gua ngejelasin salah satu prokernya (yang gua tau) yaitu ImGreat. ya cuma itu yang gua tau kegiatan KIR-nya.
kesan pertama yang diberikan KIR bener-bener kena. dirangkul layaknya keluarga.
0 komentar subcategory kir, realita, sma
posted by himi-minyi Senin, 09 April 2012 di 10:28 PM
lagi-lagi teringat kembali, kisah masa lalu. kisah ini tentang teman masa kecil gua dulu. waktu gua SD, gua memiliki teman dekat, dia juga tetangga di komplek tempat di mana gua tinggal. sewaktu SD dulu, gua sm dia satu jemputan, jadi kalo pulang sekolah, pasti bareng, dan biasanya hanya tersisa sedikit orang karena udah pada turun duluan dan komplek dimana gua tinggal lumayan jauh. namanya anak kecil, pasti suka main kata-kataan, kalo bahasa sekarangnya sih ngecengin hehe. ya kadang gua suka usilin dia. paling sering waktu dulu sih, gua suka ngatain nama dia jadi kaya lagu gitu, abisnya namanya mirip kaya penggalan lirik lagu gitu, trus suka ngatain rambutnya juga yang bergelombang.
saat itu, dia punya sodara yang rumahnya hanya beda beberapa blok aja sama rumah gua, dan dia sering main ke sana. gua juga suka ikutan main hehe. di sana suka main ps bareng gitu, dan kadang suka manjat-manjat pohon di rumah sodaranya itu, metikin buah belimbing hehehe. trus suka ngobrol gitu, ya ngobrolnya anak kecil gimana sih, paling ujung-ujungnya main kata-kataan hahaha.
ohya, gua juga suka main ke taman deket rumahnya, tapi harus berjuang dulu, soalnya jalan dari rumah gua ke rumahnya lumayan jauh, beda sektor gitu. biasanya dulu kalo main kesana, gua suka di ayunan depan rumahnya, dan main ayunan bareng hehe, kadang main lari-larian juga. ohya, gua pernah beberapa kali ngajak ade gua ikut main ke sana, soalnya adenya dia sepantaran sama ade gua hehehe.
0 komentar subcategory flashback
posted by himi-minyi Jumat, 06 April 2012 di 11:03 PM
masih segar di ingatanku, Jum'at entah tanggal berapa, yang jelas itu terjadi 1 tahun yang lalu. hari dimana sekolahku, SMA Negeri 1 Depok melakukan tes psikotes dan tes minat-bakat.
pada malam hari sebelum tes itu terjadi, aku dilanda antusiasme yang begitu hebat. karena itu tes yang cukup penting untukku dalam langkah ke depanku nantinya, terlebih pengalaman pertama di sekolah menengah atas. langkah menentukan antara IPA atau IPS. pada malam harinya aku menghabiskan malamku dengan kegundahan, melakukan serangkaian pesan singkat dengan temen yang sudah mulai akrab, hingga akhirnya aku tidur larut malam.
esok paginya, semua menjadi serba tergesa-gesa. berebut kamar mandi, yang hanya 1 buah, sementara warga rumah ada 6 orang. ya akhirnya aku mendapat giliran agak akhir. ya aku bersabar, sementara waktu telah menunjukan pukul 06.20 WIB. duh, panik membayangiku, karena tes dilakukan jam 7 tepat. ya aku tanya mau berlama-lama lagi, aku percepat mandiku, merapikan buku dan memakai perlengkapan tempurku seperti biasanya.
saat aku berpamitan dengan ibuku, aku sempat mengintip jarum panjang yang baru saja berputar satu menit, dan jarum panjangnya menunjuk ke angka 10. kini aku hanya punya waktu 10 menit hingga tiba di sekolah tanpa terlambat. aku pasangkan kunci motorku, aku tekan tombol starter, lalu aku tahan sedikit kopling, kemudian aku masukkan gigi pertama. tancap! aku berliku seperti permainan ular nokia monochrome, gesit dan lincah.
tinggal beberapa meter lagi, aku menambah jumlah power motorku. sign kanan aku bubuhi di motorku. ah, sial! aku terlambat. gerbang sekolah telah tertutup rapat. siswa-siswa lain yang bernasib sama denganku, langsung pulang. aku masih berdiam diri di depan gerbang. tetap menanti sebuah harapan, dibukanya pintu gerbang sekolah. aku mem-parkir-kan motorku, lalu aku turun dan merapatkan tubuhku di celah-celah gerbang sekolah. aku menatap penuh harap dengan raut yang penuh derita ke satpam.
"pak, saya boleh masuk ga?" pintaku sendu.
"udah jam segini de, ga bisa...." jawabnya singkat.
"tapi pak, hari ini saya ada tes psikotes, saya masih kelas 10, itu tes penentuan" sekali lagi aku meminta dengan lebih memelaskan diri. mataku mulai berkaca. tetapi aku mencoba bertahan.
"hm...sebentar, bapak panggilin guru piket dulu ya, tunggu sebentar" katanya yang sedikit membuatku lebih tenang.
"ada apa?" tanya Pak Iwan, guru mata pelajaran Bahasa Sunda, yang datang menghampiriku setelah dipanggil oleh satpam.
"pak saya boleh masukkan ga? saya kelas 10 pak, hari ini ada tes psikotes..tolong pak"
"yauda masuk dulu.." jawabnya, kemudia beliau kembali masuk.
kemudian, gerbang sekolah dibuka, dan aku diizinkan untuk mem-parkir-kan motor penuh kenanganku, Honda Megapro, di halaman sekolah. aku duduk dekat gerbang perlindungan kedua, sekolahku memiliki gerbang perlindungan yang berlapis, ya aku duduk termenung. hatiku tak tenang. berkecamuk dalam dadaku, andai aku tak mengikuti tes psikotes hari ini, aku jadi apa nantinya. aku tak tahan lagi. emosi ku memuncak, yang semula bola mataku hanya berkaca-kaca, kini berubah menjadi butir-butir kesedihan. aku menangis. aku tak peduli. aku takut apabila nantinya hanya aku yang tidak ikut tes psikotes ini, dan aku takut nantinya ibuku tahu aku terlambat dan mengakibatkan aku tak bisa mengikuti tes psikotes.
tak lama setelah tetes air mata membasahi pipiku, Pak Iwan datang kembali dan menghampiriku. kemudian beliau berkata, "loh masih di sini? ayo buruan langsung masuk...". kemudian Pak Iwan mengantarku menuju tangga dekat dengan kelasku, kelas X4. sambil terisak-isak dan mencoba menghentikan tangisku, aku menuju kelasku. air mata, ingus dan dada yang menyesak, berirama menjadi satu ritme kesedihan.
aku buka pintu kelas dengan tangan kanan, lalu seisi kelas menoleh ke arahku seketika. aku masukki kelasku, dengan suara menarik ingus dan berurai air mata. lalu penguji tes psikotes mempersilakanku untuk duduk di bagian belakang. aku membuka tasku, dan mengambil alat tulisku. aku mencoba mengikuti setiap perintah dan instruksi yang diberikan oleh penguji, walau aku sendiri masih harus menghentikan tangis yang masih tersisa dan ingus yang tiap kali mencoba keluar dari hidungku.
akhirnya aku bisa mengikuti tes psikotes di SMA Negeri 1 Depok ketika aku telah duduk sebagai siswa kelas 10. kegundahanku ketika malam harus terbayar mahal, perjuangan yang sulit untuk sekedar mengikuti tes psikotes tersebut.
beberapa pekan setelah tes psikotes tersebut, surat hasilnya dibagikan oleh guru BP. aku pun membacanya, aku mendapat IQ 115. antara sedih dan mau ketawa, karena IQ yang cukup itu aku peroleh dengan perjuangan dan tentunya tangisan serta sedikit suara tarikan ingus. di kertas hasil tersebut, aku mendapat rekomendasi untuk jurusan "IPA". Alhamdulillah.
"seberapa besar IQ kita, bukan jaminan untuk sukses, diri kita-lah yang menentukan kesuksesan kita!"
0 komentar subcategory minyi, realita, sma
posted by himi-minyi di 7:41 AM
entah sudah berapa lama, kebiasaan dahulu bersama kini menghilang. kedekatan dan kebersamaan kini menjadi terasa asing untukku dan untuknya. tidak ada lagi cerita curahan hati, tidak ada lagi obrolan tidak penting, dan tidak ada lagi senyum dan tawa lepas. semuanya berubah menjadi keraguan, ketakutan dan kecanggungan. rasanya lama sekali aku dengannya dalam kondisi seperti ini. kondisi yang sama sekali tak pernah terfikirkan dan tak pernah aku inginkan. terus berdiam diri, menghindar diri dari pertemuan, dan saling mengalihkan pandangan. aku tak ingin terus seperti ini. tak ingin terus-menerus berpura-pura, aku kangen dengan kedekatan kita dahulu. aku kangen ceritanya, aku kangen tertawa bersamanya, aku kangen bermain bersamanya, aku kangen caranya membuatku selalu ceria setiap harinya. aku kangen semuanya. aku ingin seperti dulu. dekat. bersahabat. tidak seperti sekarang.
0 komentar subcategory kegalauan, realita