sewaktu gua SMP kelas 9, gua diselundupin ke sebuah lembaga bimbingan belajar di sekitar perumnas. namanya Maestro. Maestro ini tempat bimbel untuk siswa SD sampai dengan SMP. Maestro siap menampung siswa yang ingin mendapatkan bimbingan tambahan. menurut gua, Maestro ini cukup nyaman dan asik. kakak pengajarnya yang ramah, baik, dan juga cerdas. selain itu ruang kelas, ruang diskusi, musholla, kantin dan toiletnya pun baik. ohya, parkirannya juga cukup luas. intinya, Maestro sangat direkomendasikan deh, tetapi bukan itu yang akan gua bahas, gua akan membahas teman seruangan gua selama di Maestro.
ya, setelah diselundupin ke Maestro oleh ibu gua, dan harus terdampar di sebuah kelas Plato 14. Jadwal gua untuk terjebak di situasi kelas itu adalah selasa-kamis-sabtu, jam 16.30-17.00 . kelas ini cukup eksklusif karena hanya berkapasitas dari 12 orang saja, beda dengan yang reguler yang bisa nampung 20 orang. itupun dari quota 12 orang, belum semuanya terpenuhi.
cukup beruntung, karena di kelas Plato 14 ini, ternyata telah lebih dahulu mendaftar, Dwianto, sahabat gua ketika SD. selain itu, ada banyak teman se-sekolah gua lainnya, seperti arga, dewo, helda, chika dan fira.
di awal pertemuan di bimbel tersebut, seperti layaknya siswa baru di sekolah baru, gua hanya duduk manis dengan senyum sejuta arti yang berharap meraih mimpi di kemudian hari menyimak setiap penjelasan dari kakak pengajarnya.
namun, karena udah sering ketemu, akhirnya karakter sejati gua kembali muncul, yang seneng berkoar-koar, ngalor ngidul kalo lagi serius, becanda bahkan ngobrol berduan haha. sering kali juga, kakak pengajarnya menjadi bahan cengan oleh gua. dan misi ngecengin kakaknya pasti selalu dibantu oleh arga, dwi dan dewo (cuma dewo di kelas suka diem staycool -__-) . dan suasana belajar di kelas pun menjadi tidak kaku, selalu dihiasi suara tawa yang kadang terbahak-bahak sampe ngeluarin dahak :o
di tengah perjalanan, tiba-tiba kelas Plato 14 kedatangan seorang yang diselundupin oleh emaknya di sini, kali ini dia di impor dari Jakarta. beginilah awal kisahnya... saat pintu kelas terbuka, clas.. aura yang berbeda muncul, sesosok gadis berkulit putih setengah kuning langsat (maaf bukan berarti atasnya putih bawahnya kuning ya -__-) melangkahkan kakinya menuju dalam dalam, ia memilih duduk di deret kursi belakang. dia duduk sendiri saja.
pasti, di pertemuan berikutnya, gua menjadi lebih tambah semangat untuk ke maes, karena apa? yaa tebaklah sendiri. kali ini, gua melihat dia duduk berdua bersama fira, apakah dia sudah saling mengenal? hmmm...
setelah berlalu hari demi hari, akhirnya gua ketahui bahwa dia bernama trizki dan juga pernah menjadi model dari sebuah magazine gitu, kalo ga salah namanya GoGirl! yaa, wajar saja dia menampilkan aura yang berbeda selama ini........
ohya, ada murid baru juga, dia dari Jakarta juga, namanya Deina. ini sangat berbeda dari sosok murid baru sebelumnya, aura yang dipancarkan begitu mistis. dingin. datar. setelah diselidiki ternyata dia sepupunya, daniel (teman sekelas gua di sekolah).
"suatu hari, terdapat sesosok wanita yang amat mencurigakan, ia sangat sering berlalu-lalang di Maestro, dan diketahui dari investigasi, bahwa dia merupakan murid dari hari senin-rabu-jumat, namun tak jarang ia muncul di hari kami dan sabtu. perlahan kami teliti satu persatu dari setiap yang berkaitan dengan dia. hari pertama penyeledikan, kami mendapati ia memakai celana pendek model tentara dengan kemeja bergaris, rambut tergerai. hari kedua, kami mendapati, ia memakai celana pendek model tentara dengan kaos polos dan rambut diikat, dan hari ketiga kami mendapati, bahwa, ia KEMBALI memakai celana pendek model tentara dengan kaos bergambar dan rambut tergerai. kami dapat menyimpulkan bahwa, ia ke Maestro tidak mandi selama 3 hari dan pastinya celana pendek model tentaranya begitu bau, karena sudah 3 hari tidak diganti, dan hal yang cukup mencengangkan, di celananya bagian belakang sudah teramat kotor terdapat noda coklat, entah itu apa."
0 komentar:
Posting Komentar